Kita tahu, strategi pemasaran dibagi menjadi langsung dan tidak langsung.
Namun, orang-orang di Indonesia kebanyakan masih melaksanakan strategi pemasaran langsung. Tidak hanya langsung, strategi pemasarannya juga berulang-ulang hingga terkesan mengganggu.
“Tidak boleh ada postingan promosi di sini!”
“Promosi = blokir dari grup!”
“Seng promote minggir yo lur, ki dudu nggon e promot,” (Bahasa Jawa: “Yang promote minggir ya Mas/Mbak, ini bukan tempatnya promote,”)
Tentu, Anda pernah melihat kalimat-kalimat serupa bertebaran di media sosial. Saat ini, bahkan beberapa mimin (baca: Admin) grup memakai bot untuk secara otomatis kick orang-orang yang terlalu banyak mempromosikan barang atau jasa tertentu karena dianggap spammer.
Mungkin mereka tidak ada niat untuk merampok atau melakukan kejahatan tertentu (Amit-amit, kalau masuk grup, jangan sampai banyak ngeles, ya!).
Continue reading