Rencana Bisnis, Business Plan dan Analisa Industri Bisnis Kafe

Bisnis ritel kopi specialty seperti yang kita kenal sekarang dimulai tahun 1982 setelah Howard Schultz membeli nama Starbucks dan memulai perluasan menuju jaringan Starbucks modern. Sebelum transfromasinya ke bisnis tersebut, Starbucks hanya menjual kopi biji utuh.

Kedai kopi di Amerika telah ada sejak tahun 1600an, dan konsep kedai kopi telah berusia lebih dari 400 tahun. Di Amerika Serikat, bahkan terakhir tahun 1970an, kedai kopi telah menjadi bisnis utama yang independen, terutama dengan gaya Bohemian eklektik.

Café Trieste di San Fransisco merupakan kafe yang unik. Dulunya kafe tersebut adalah tempat berkumpul bagi kaum “Beats” dan “Hippies”. Pembacaan puisi diadakan setiap minggu. Kafe tersebut masih mempertahankan rasa orisinilnya. Banyak dari kedai kopi independen ini tetap memiliki pengikut setia.

Kesuksesan Starbucks telah mendorong kedai kopi lain untuk memasuki bisnis yang secara potensial menguntungkan ini. Sekarang, ada lebih dari 13,000 kedai kopi di Amerika. Akan tetapi, dibandingkan dengan yang ada di Italia, yang memiliki 200,000 bar espresso dan kedai kopi, masih ada banyak ruang untuk berkembang. Specialty Coffee Retailers Association (Asosiasi Ritel Kopi Specialty) yakin bahwa pasar belum mencapai tingkat kematangan, dan nantinya, tidak ada jaringan kopi secara signifikan berbeda satu sama lain.

Ketika penjualan kopi secara keseluruhan tidak tumbuh secara signifikan pada beberapa tahun terakhir, segmen kedai kopi specialty tumbuh dengan konstan dengan langkah yang stabil setiap tahun. Biaya makan yang murah dari minuman kopi, permintaan modal investasi yang relatif sederhana, dan low overhead, membawa margin keuntungan yang tinggi dalam industri kedai kopi.

Ada 108 juta pecinta kopi di Amerika Serikat, menurut laporan National Coffee Association’s berjudul “2000 Coffee Drinking Trends.” 77% pecinta kopi mengkonsumsi kopi setiap hari. Pecinta kopi menghabiskan rata-rata $164.71 untuk kopi setiap tahunnya, dan meminum rata-rata 3.1 cangkir setiap hari. Mudah dilihat bahwa kopi merupakan komoditi terbesar kedua dunia setelah minyak.

Dua puluh lima tahun yang lalu, hampir tidak ada yang mengkonsumsi espresso ataupun minuman berbahan espresso di Amerika Serikat. Sekarang mereka dikonsumsi dalam jumlah lebih dari separuh kopi specialty yang dikonsumsi. Jelasnya, kebiasaan minum kopi warga Amerika mengalami perubahan.

Download Template dan Sampel Social Media Marketing Plan - Sekarang.....

Dalam lima tahun terakhir, jumlah peminum kopi “gourmet” telah meningkat dari 7 juta hingga 27 juta. Pada tahun 2001, 53% dari semua orang dewasa di Amerika Serikat meminum kopi specialty. Pada tahun 2001 prosentasenya telah bertambah hingga 62%. Tahun demi tahun, pertumbuhannya terus berlanjut dengan kecepatan yang terukur.

Starbucks, yang pernah terkenal karena kualitas dan pelayanan pada pelanggannya, baru-baru ini diserang pelanggan dan komentator bisnis karena bisnisnya terlalu besar. Jumlah mereka (6,300 toko di seluruh dunia) adalah alasan mengapa Starbucks sekarang sering disebut sebagai jaringan kopi “McDonald’s”. jika citra Starbucks menjadi salah satu penyedia “fast food” kopi, maka akan membuka pasar bagi pesaing kecil dan rapuh seperti Java Café, di mana kualitas dan layanan adalah yang utama.

4.3.1 Competitive Comparison

Pemimpin dalam kategori jaringan kopi specialty di Amerika Serikat meliputi:

Starbucks (6,300 gerai). Memulai fenomena jaringan kopi specialty di Amerika pada tahun 1982. 99% dimiliki oleh perusahaan. pendapatan melampaui $6 milyar pada tahun 2001. Rata-rata pendapatan kotor gerai adalah $805,000. Sekarang di 30 negara, penjualan gerai yang sama meningkat hingga 10% pada tahun 2002.

Caribou Coffee (260 gerai). Jaringan kopi perusahaan terbesar kedua. Didirikan pada tahun 1992 di Minneapolis.

Tully’s (103 gerai). Jaringan kopi terbesar ke-tiga. Satu perusahaan yang lahir di Seattle. Merupakan satu-satunya jaringan kedai kopi yang tidak mengalami pertumbuhan luar biasa setiap tahun; business.com menyebutkan manajemen yang buruk merupakan penyebabnya. Manajemen yang baru tampaknya menuju kesuksesan.

Coffee Bean & Tea Leaf (210 gerai). Ritel kopi specialty yang dimiliki secara privat yang tertua di Amerika Serikat (didirikan tahun 1963). 90% tokonya adalah franchise.

Peet’s (58 gerai) Salah satu IPO yang tidak sukses pada tahun 2001. 58% pendapatannya berasal dari penjualan biji kopi utuh. Laba kotornya tahun lalu mencapai 49,5%.

Gloria Jean’s (291 gerai, 195 di Amerika Serikat). Hanya 19 gerai yang dimiliki oleh perusahaan.

Seattle’s Best (150 stores). Dimiliki oleh AFC, yang juga memiliki Popeye’s Chicken, Church’s, Cinnabon, dan Torrefazione Italia Coffee (21 gerai). Seattle Best juga didistribusikan di 7,000 lokasi seperti toko bahan makanan dan perkantoran (150 gerai).

Diedrich Coffee Company Aslinya didirikan tahun 1916 ketika pemiliknya mewarisi perkebunan kopi. Bermarkas di California Selatan. Merupakan kedai kopi pertama pada tahun 1982. Memiliki jaringan Gloria Jean dan Coffee People. Memiliki total 386 outlet dan 370 jumlah penjualan.

Meski mereka memberikan produk yang bagus, mereka beroperasi “di bawah radar.”

Bucks County Coffee 40 gerai jaringan Mid Atlantic didirikan pada tahun 1982. Memiliki reputasi yang sangat baik.
PJ’s Coffee & Tea (22 gerai). Jaringan New Orlean ini memiliki empat dari gerai mereka.

Java Dave’s (14 gerai). Sebagian besar berada di Oklahoma, 12 diantaranya merupakan franchise dan dua dimiliki oleh perusahaan.

Quikava (68 lokasi) Sebuah unit organisasi Chock Full O’Nuts berbasis di Massachusetts. Banyak diantaranya merupakan kios.

New World Coffee (33 gerai). Sebagian besar berpusat di New Jersey/ daerah New York. Semuanya kecuali tiga gerai merupakan franchise. Merupakan divisi Manhattan bagel.

Bad Ass Coffee Company (29 gerai). Dimulai di Hawaii, perusahaan ini tumbuh dengan cepat dengan menawarkan kopi tanam Hawaii dan seduhan yang ringan dan lembut.

It’s a Grind (86 gerai). Jaringan yang tumbuh dengan cepat yang muncul di Long Beach, Californian, tujuh tahun yang lalu. Sebagian besar lokasinya merupakan franchise. Berpusat di California Selatan dan Las Vegas. Perusahaan melaporkan $12 juta pendapatan tahun 2002. Gerainya memperoleh sekitar $500,000 pendapatan kotor.

Dunkin’ Donuts Lebih dari 800 outlet melayani kopi yang secara mengejutkan enak. Banyak yang beranggapan bahwa kopinya adalah yang terbaik.

Local Competition
Secara mengejutkan, jaringan kedai kopi yang terkenal, Starbucks, hanya memiliki kedai biasa di area Jakarta (delapan lokasi). Volume kedai tertingginya (1.150 pelanggan setiap hari) berada di lokasi “A” Street, jalan utama di kota, tetapi kedainya tidak menarik, kecil, dan tidak memiliki banyak kursi di luar.

Kedai Starbucks yang bervolume tinggi lainnya berlokasi di ujung mall perbelanjaan di Mount Hill dan rata-rata memiliki 952 pelanggan setiap hari. Gerai ini bukanlah kedai yang atraktif, meski memiliki area lounge yang luas dan kursi di luar.
Lokasi Starbucks lain di area Jakarta bahkan tidak mudah diingat, dengan fasilitas minim dan lokasi yang biasa saja. Foto-foto dari lokasi ini ditampilkan dalam lampiran.

Coffee Bean juga memiliki lokasi bagus yang secara langsung berada di seberang Starbucks di Jalan “A” di Jakarta pusat. Kedai kopi yang ramai ini sangatlah kecil. Sebuah counter di dalam dan sepasang meja di luar adalah area yang bisa digunakan pelanggan untuk duduk. Coffee Bean kedua dibuka pada tahun 2002 di ujung utara Jalan “A”, sekitar tiga mil dari pusat kota. Lokasi yang lain di Mount Hill dijadwalkan untuk dibuka pada musim Panas tahun 2004.

Pesaing yang lainnya meliputi tiga kedai kopi independen. Paradiseo berlokasi di State Street di lokasi yang bagus. Mereka menawarkan kopi yang enak tetapi memiliki menu yang terbatas dan dekorasi yang sangat “funky”. Kedai ini merupakan tempat kumpul terbesar bagi kaum “Goth” dan “punk”. Kedai Paradiseo yang kedua berlokasi di Sherwood. Para manajer yang baru sedang mencoba mengembangkan kedai tetapi sejauh ini belum mencapai sukses.

Kedai independen lain adalah Grounds for Action, yang berlokasi di wilayah residensial tetapi di jalan yang sibuk yang sebelumnya merupakan pom bensin. Kedai kopi ini juga sangat “berpendidikan” dalam dekornya, dan merupakan favorit mahasiswa sekolah hukum, tetapi melayani lebih dari 250 pelanggan setiap hari.

Mereka memilki lokasi ke-dua di Springfield.
Ambrosia Kaffe khususnya merupakan tempat kumpul mahasiswa yang berlokasi sekitar tiga blok dari First Avenue di ujung utara kawasan bisnis. Bisnisnya sederhana. Bisnis tersebut mengalami perubahan manajemen dalam beberapa tahun terakhir.

Baik mengintegrasikan kafe yang menyajikan minuman espresso ke dalam rencana kedai mereka. Keduanya terletak dua blok dari situs java Café.

Kedai kopi The Barnes & Noble sangatlah kecil, terletak di belakang toko, dan tidak begitu ramai meski menawarkan kopi Starbucks.

Kafe The Borders Books lebih luas, sekitar 1,000 kaki persegi, dan memiliki bisnis yang bagus. Mereka berada di lokasi yang bagus, di samping tempat parkir utama seperti Java Café dan juga menarik pembeli buku dan drop-ins dari “A” Street.

Kualitas kopi dan pastry mereka tidak dibandingkan dengan kopi kami, dan pelayannya sering agak lambat.
The Jakarta Roastery adalah sebuah pemanggang biji dan kedai kopi dengan dinding bata dan bergaya “San Fansisco”. Kopinya dipanggang di tempat.

Mereka menjalankan sebagian besar bisnisnya melalui pesanan pos. Mereka mendapatkan lokasi yang sangat buruk dalam shopping mall yang lebih rendah dari “C”Street. Outlet kecil kedua dibuka pada tahun 2003 di Lucre galerie. Meskipun lokasi mereka tidak bagus, mungkin mereka adalah pesaing yang paling berpengaruh di kota. Mereka membuat secangkir kopi yang berkualitas dan memiliki pengikut setia.

Download Paket 20 Presentasi Marketing + 22 Marketing Tools Sekarang.....